Saudara-saudariku,
baiklah sekarang kita belajar untuk menelaah hal apakah yang menyebabkan orang cenderung untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa?
Aku membaginya ke dalam dua golongan: orang kaya dan orang miskin.
(catatan: kaya dan miskin di sini dalam arti materi, sama seperti apa yang dimengerti oleh orang banyak ketika setiap kali kedua kata tersebut diucapkan).
Bagi mereka yang sudah berkecukupan materi: apapun kebutuhan fisik hidup yang diperlukan dapat dipenuhi dari penghasilannya. Kalau mereka masih cenderung untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa, tidak lain dikarenakan oleh sebab hawa nafsunya. Baik nafsu mendapatkan kekuasaan, kedudukkan, uang, maupun nafsu syahwatnya. Adalah sifat dasar (negatif) manusia yang tidak pernah merasa puas.
Bagi mereka yang masih berkekurangan materi: penghasilannya tidak mencukupi bahkan sekalipun sudah dihemat-hemat sedemikian rupa. Mereka cenderung jatuh ke dalam perbuatan dosa disebabkan oleh karena tidak tahan penderitaan. Mereka lebih memilih mencuri daripada kelaparan. Mereka lebih memilih korupsi u/ dapat "hidup lebih layak" drpd hidup sederhana atau mungkin sangat sederhana.
Oleh sebab itu pada waktu khotbah di bukit yang terkenal itu, Yesus berkata:
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga"
"Berbahagialah orang yang berdukacita (menderita), karena mereka akan dihibur"
"Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi"
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan"
"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan"
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah"
"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah"
"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga"
"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
baiklah sekarang kita belajar untuk menelaah hal apakah yang menyebabkan orang cenderung untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa?
Aku membaginya ke dalam dua golongan: orang kaya dan orang miskin.
(catatan: kaya dan miskin di sini dalam arti materi, sama seperti apa yang dimengerti oleh orang banyak ketika setiap kali kedua kata tersebut diucapkan).
Bagi mereka yang sudah berkecukupan materi: apapun kebutuhan fisik hidup yang diperlukan dapat dipenuhi dari penghasilannya. Kalau mereka masih cenderung untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa, tidak lain dikarenakan oleh sebab hawa nafsunya. Baik nafsu mendapatkan kekuasaan, kedudukkan, uang, maupun nafsu syahwatnya. Adalah sifat dasar (negatif) manusia yang tidak pernah merasa puas.
Bagi mereka yang masih berkekurangan materi: penghasilannya tidak mencukupi bahkan sekalipun sudah dihemat-hemat sedemikian rupa. Mereka cenderung jatuh ke dalam perbuatan dosa disebabkan oleh karena tidak tahan penderitaan. Mereka lebih memilih mencuri daripada kelaparan. Mereka lebih memilih korupsi u/ dapat "hidup lebih layak" drpd hidup sederhana atau mungkin sangat sederhana.
Oleh sebab itu pada waktu khotbah di bukit yang terkenal itu, Yesus berkata:
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga"
"Berbahagialah orang yang berdukacita (menderita), karena mereka akan dihibur"
"Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi"
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan"
"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan"
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah"
"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah"
"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga"
"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."