Sunday, February 20, 2011

Mother's Womb is in fact the most frequent killing field

How many people are being killed by accidents?
How many people are being killed because of narcotics?
How many people are being killed due to natural disasters?
How many people are killed in wars and alike?
and how many kids are killed because of fornication and carnal lust which is outnumber the all above causes?
Where is the place those kids are killed?

The place is Mother's Womb.

And this killing is not only done by adulterers outside a marriage, but in fact is also done by many married couples who pratise birth control artificially and even naturally.
So be sure each time a married couple wanna have sex it is more as the expression of love rather than the satisfaction of lust. Having the element of procreation or open to possibility of conception each time a married couple unites become 'one flesh' is the best practice.

Busway Proyek Gagal

Jalur busway telah 'merampas' hak publik yang membayar pajak. Akibat pembangunan jalur busway, jalur arteri jadi berantakan. Tiga jalur tiba-tiba mendadak jadi dua jalur yang bukan saja jadi menimbulkan kemacetan kerena bottleneck tapi juga menjadi rawan kecelakaan karena manuver yang tajam. Entah sudah berapa banyak kecelakaan terjadi di jalur busway bahkan semenjak sebelum jalur tersebut difungsikan.

Lebih jauh, penggunaannya tidak efisien. Jalur sudah lama ada, namun busnya gak muncul-muncul lebih dari 2 tahun (contoh koridor 9 PGC - Pluit ataupun Pinang Ranti - Pluit). Sekarang sudah ada busnya tetapi jumlahnya sangat tidak mencukupi, sehingga penumpang di dalam bus berdesakan laksana ikan sarden'. Jalurnya pun menjadi mubazir karena hanya sekali-sekali dilalui busnya. Sementara di arteri kendaraan berdesak-desakkan. Akibatnya para pengemudi sepeda motor banyak yang menggunakan jalur busway, kucing-kucingan dengan petugas, masuk dan keluar jalur busway menembus pemisah jalur di berbagai tempat, yang sebenarnya berbahaya baik bagi pengemudi motor itu sendiri dan juga mobil yang dipotongnya. Ini merupakan pemandangan setiap pagi.

Parahnya lagi, Dishub pemda DKI dengan sangat 'bijaksana' mengeluarkan peraturan baru yaitu menghapus trayek bus reguler yang tumpang tindih dengan busway. Sok-sokan, emangnya buswaynya sudah memadai? Kapasitas angkutnya saja jauh dari cukup. Apalagi mau bicara soal kenyamanannya.

Dulu, idenya sih dengan adanya busway diharapkan orang-orang berdasi yang bermobil mau beralih ke busway. Alih-alih orang berdasi, wong ndeso lan berdosa seperti saya pun jadi males naik busway. Saya pernah coba naik busway lho, ternyata sangat tidak nyaman. Antrinya lama, dorong-dorongan, sesudah berada di dalam bus... dempet-dempetan seperti bandeng cue'. Ada saja setiap harinya penumpang yang protes kepada awak busway terutama pada jam pulang kantor karena sudah antri berjam-jam di sebuah shelter, namun saat busnya datang tidak bisa ikut naik karena jumlah penumpang yang naik dibatasi oleh awak bus. Namun sang awak dengan enteng menjawab, "telpon saja ke nomor pengaduan, jangan protes ke saya". Betul juga!

Namun demikian ada juga sih yang senang naik busway, yaitu mereka yang ingin cari 'kesempatan' dalam kesempitan.

Amerika Salah Satu Sumber Masalah Dunia

Kekuasaan Tuhan "ditantang"
Amerika adalah salah satu negeri di mana Setan berhasil menjalankan misinya. Dengan segala kemajuan duniawinya Amerika telah "menantang" kekuasaan Tuhan. Banyak hal-hal buruk yang dihasilkan oleh Amerika disamping hal-hal yang baik. Kemajuan teknologi media telah meracuni umat di dunia. Film-film Hollywood isinya melulu soal kekerasan, tokoh idol dan sex. Lebih banyak mengedepankan ajaran setan drpd ajaran Tuhan. Sepertinya filmnya tidak akan laku kalau tidak ada kekerasan. Lebih banyak orang memuja tokoh idolanya dalam film seperti Superman, Spiderman, Harry Potter, Lord of The Ring maupun dalam berbagai pertunjukkan seperti American Idol, America Got Talent, dll. drpd memuja Tuhan. Lebih jauh isi cerita Harry Potter melulu soal okultisme yang merupakan kekejian bagi Tuhan. Tetapi hal ini dianggap biasa saja oleh publik sebagai cerita fiksi dan tokoh Harry Potter menjadi idola bukan saja anak-anak tetapi juga orang dewasa. Penulis bukunya pun, seorang perempuan bernama JK Rowling asal Inggris, mendadak menjadi tenar dan kaya. Lebih parah lagi, buku Harry Potter dikelompokkan sebagai buku anak-anak. Tuntas sudah misi setan meracuni manusia sejak masih kanak-kanak.

Entah berapa juta bayi setiap tahunnya terbunuh oleh praktek aborsi. Entah berapa banyak orang/keluarga yang hidupnya berantakan karena kalah di meja judi. Entah berapa banyak anak-anak menjadi korban penipuan dan kejahatan lain melalui media elektronik yang semuanya menyenangkan si jahat. Semakin tua umur bumi, manusia dan sekelilingnya semakin dikuasai oleh perbuatan-perbuatan jahat. Semakin banyak orangtua yang semakin terlihat masa bodoh terhadap pendidikan moral anak-anaknya, karena mereka sendiri, turun temurun, semakin tidak mengerti hal baik apa yang harus mereka ajarkan kepada anak-anak mereka.

Sex, Sex dan Sex
Semakin banyak orang kumpul kebo, remaja putri hamil, remaja putri melahirkan anak 'kecelakaan' dan menjadi single parent muda. Angka perceraian yang terus meningkat. Bintang-bintang filmnya selalu saja berpakaian yang mengumbar 'pesona' dan nafsu birahi. Belahan buah dada dan (maaf) puting susunya serta (maaf lagi) pangkal pahanya menjadi menu keseharian yang dapat dilihat baik di dalam film-film yang mereka bintangi maupun di berbagai arena festival. Mereka melulu mencari ketenaran duniawi dan 'mengajarkan' kawin cerai.

Penularan
Berkat kebijakan dominasinya dan didukung oleh industri media cetak dan elektroniknya yang sangat maju, dari Amerika kejahatan ini dengan cepat menular ke berbagai negara. Setan tambah senang karena pengikutnya bertambah banyak dalam waktu singkat. Indonesia selalu saja belajar menjadi "murid yang baik dan pintar". Dengan cepat belajar dari 'ketinggalannya'. Artis-artisnya pun banyak yang ikut-ikutan kawin cerai, bak (maaf) ayam atau bebek. Cara berpakaian dan penampilannya pun tak jauh beda. Para orangtua di Indonesia berbangga bila dapat menyajikan tontonan asal Amerika atau apapun yang berasal dari sana, kepada anak-anak mereka, karena Amerika identik dengan simbol 'keberhasilan'. Saking dalam dan luasnya pengaruh Amerika di sini, sampai sampai para pengembang perumahan pun berlomba-lomba memakai apa-apa yang berbau Amerika termasuk nama-nama jalan dan kluster-kluster yang mereka bangun berbau Amerika.

Besar Memakan Kecil
Perusahaan-perusahaan besar Amerika menjadi sumber lain malapetaka dunia. Mereka sangat royal membayar gaji CEOnya dengan jumlah uang yang fantastis besarnya sekalipun tidak ada performanya bahkan perusahaannya bangkrut seperti Lehman Brothers. Di lain pihak, dengan lobi-lobinya, mereka 'merampas' uang dari orang banyak dan lemah dengan cara mendominasi setiap kegiatan ekonomi yang tentu saja dibungkus dengan peraturan-peraturan resmi yang tidak bertentangan dengan undang-undang buatan manusia, sekalipun bertentangan keras dengan kehendak Allah. Tidak ada kasih di dalamnya, yang ada hanyalah hukum rimba; yang kuat 'memakan' yang lemah. Pemerintah Amerika sendiri telah mengeluarkan triliunan dollar untuk mem 'bail out' perusahan-perusahan raksasa Amerika yang terancam bangkrut oleh salahnya sendiri. Rakyat Amerikalah yang disuruh menanggung akibatnya. Hingga setiap bayi yang baru lahir di Amerika sudah menanggung utang sekian ratus ribu dollar. Masih mending kalau utang tersebut adalah utang orangtuanya. Lha ini utang perusahaan-perusahaan raksasa yang biasa 'menghisap darah' orang banyak dengan berbagai instrument finansial dan turunannya. Ingat subprime mortgage akhir 2008, dosa siapakah itu? yang akhirnya menjadi beban orang banyak? bukan saja orang Amerika tetapi juga negara-negara lain yang membelinya.
Lain halnya jika ada individu Amerika yang bangkrut, apakah pemerintah Amerika mau mem-bail out utangnya? Hampir pasti tidak! Mengapa? Karena bila dibantupun tidak akan ada efeknya (atau efeknya tidak akan terasa karena kecilnya) bagi ekonomi Amerika. Jadi yang besar selalu mendapat perlakuan istimewa (priviledge). Hal mana terjadi juga di negara-negara lain. Itulah kenapa Yesus selalu menghibur orang kecil dan lemah. Oleh sebab itu "Berbahagialah mereka yang miskin di hadapan Allah... (u/lanjutannya silakan baca Matius 5: 1-12 dan Lukas 16: 19-25).

Murid yang Baik
Pemerintah Indonesia belajar menjadi "murid" yang baik. Ambil saja masalah BBM. Dengan dalih pengurangan beban subsidi harga BBM akan dinaikkan. Siapa yang paling senang bila harga jual BBM dinaikkan? Tentu saja raksasa-raksasa minyak seperti Exxon Mobil, Chevron, Shell, BP, Total, dll, karena omzet penjualan SPBU mereka pasti akan meningkat. Dan siapa yang paling menderita? Tak lain adalah masyarakat kelas bawah, golongan ekonomi lemah dan miskin. Rakyat Indonesia dipaksa oleh pemerintahnya membeli BBM dengan harga Internasional. Di bawah lobi-lobi si kuat pemerintah berusaha tutup mata terhadap fakta bahwa pendapatan per kapita rakyat Indonesia jauh di bawah Amerika dan sekutunya. Boleh-boleh saja harga BBM naik. Tetapi naikkan dulu donk pendapatan per kapita rakyatnya. Boleh-boleh saja BBM naik. Tetapi kurangi dulu donk kemacetan Jakarta dan benahi aparatnya. Sediakan dulu angkutan umum yang memadai. Kalau tidak, harga yang sekarang Rp4500/liter pun sudah mahal. Lha 1 liter cuma cukup untuk jalan 3-5km. Bandingkan dengan tetangga kita Singapura yang Rp14000/liter (ini bensin setara Pertamax lho) tapi cukup untuk jalan 12km. Ternyata BBM di Jakarta tidak lebih murah dibanding BBM di Singapura. Lha sudah tidak murah malah mau dinaikkan?

"What will it profit a man to gain the whole world, and lose his own soul?"
Note: To those who are American, please do not misunderstand me. I wrote this because I love you all. It's not only America but also many other nations must repent and follow the God's ten commandments and practise Jesus Christ's teaching of love, mercy and charity.

Kalahkanlah Kejahatan dengan Kebaikan

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah ia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

Saturday, February 19, 2011

Roh jauh lebih penting drpd Badan

Pandangan umum yang berlaku adalah "tidak ada agama yang mengajarkan sesuatu yang jelek". Itu benar. Dan saya pribadi menyatakan bahwa "tidak ada seorangpun yang tahu akan ke manakah jiwanya setelah meninggalkan dunia ini, sekalipun ia yakin bahwa dirinya pasti akan masuk surga". Karena hal masuk surga atau neraka adalah hak mutlak Tuhan Allah untuk memutuskannya, bukan manusia. Mereka yang dalam hidupnya kelihatan selalu menjalankan hal-hal yang baik saja belum tentu masuk surga. Apalagi mereka yang jelas-jelas selalu memusuhi sesamanya dengan alasan apapun.
Di "negeri impian" kita ini ada saja segelintir pihak-pihak yang selalu mengedepankan kekerasan dengan mengatasnamakan agama atau suku tertentu. Ada juga yang melakukan kekerasan demi memenuhi hawa nafsu (ambisi)nya baik uang, kedudukan, maupun kekuasaan duniawi dan juga tidak ketinggalan nafsu syahwatnya. Kekerasan (apapun alasannya) bukan berasal dari yang baik, melainkan dari si jahat (setan). Kekerasan hanya dilakukan oleh mereka yang belum memahami ajaran agamanya secara benar. Mereka selalu menganggap dirinyalah yang paling benar. Padahal, jangankan berbuat kekerasan, menganggap diri sendiri yang paling benar saja sudah suatu dosa karena merupakan kesombongan yang tidak disukai oleh Tuhan. Apalagi menganiaya atau bahkan membunuh sesamanya (sesama manusia). Orang-orang seperti ini mengklaim yang paling mengenal Tuhan, padahal mereka sama sekali tidak mengenalNya. Dan karena mereka tidak mengenalNya maka Dia pun tidak akan mengenal mereka.
Berdasarkan pengamatan sebagian besar orang menjalankan agama/kepercayaannya menurut keinginan badannya, lebih mengedepankan segi lahiriahnya. Mangkanya jadi banyak salah tafsir terhadap ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci. Padahal roh yang melatarbelakangi ayat-ayat tersebutlah yang harus lebih diperhatikan. "Janganlah takut terhadap mereka yang hanya dapat membinasakan tubuh, tetapi takutlah kepada Dia yang dapat membinasakan bukan saja tubuh tetapi juga jiwa". Tetapi sayangnya seringkali kita, termasuk para pemimpin negeri ini, lebih takut terhadap yang pertama. Inilah salah satu tanda-tanda akhir zaman. Baiklah bagi kita yang percaya (apapun latarbelakangnya), berjaga-jagalah selalu, persiapkanlah diri kita sebaik-baiknya, supaya jiwa kita, sewaktu meninggalkan dunia ini, berkenan di mata Tuhan. Amin.