Sunday, February 20, 2011

Amerika Salah Satu Sumber Masalah Dunia

Kekuasaan Tuhan "ditantang"
Amerika adalah salah satu negeri di mana Setan berhasil menjalankan misinya. Dengan segala kemajuan duniawinya Amerika telah "menantang" kekuasaan Tuhan. Banyak hal-hal buruk yang dihasilkan oleh Amerika disamping hal-hal yang baik. Kemajuan teknologi media telah meracuni umat di dunia. Film-film Hollywood isinya melulu soal kekerasan, tokoh idol dan sex. Lebih banyak mengedepankan ajaran setan drpd ajaran Tuhan. Sepertinya filmnya tidak akan laku kalau tidak ada kekerasan. Lebih banyak orang memuja tokoh idolanya dalam film seperti Superman, Spiderman, Harry Potter, Lord of The Ring maupun dalam berbagai pertunjukkan seperti American Idol, America Got Talent, dll. drpd memuja Tuhan. Lebih jauh isi cerita Harry Potter melulu soal okultisme yang merupakan kekejian bagi Tuhan. Tetapi hal ini dianggap biasa saja oleh publik sebagai cerita fiksi dan tokoh Harry Potter menjadi idola bukan saja anak-anak tetapi juga orang dewasa. Penulis bukunya pun, seorang perempuan bernama JK Rowling asal Inggris, mendadak menjadi tenar dan kaya. Lebih parah lagi, buku Harry Potter dikelompokkan sebagai buku anak-anak. Tuntas sudah misi setan meracuni manusia sejak masih kanak-kanak.

Entah berapa juta bayi setiap tahunnya terbunuh oleh praktek aborsi. Entah berapa banyak orang/keluarga yang hidupnya berantakan karena kalah di meja judi. Entah berapa banyak anak-anak menjadi korban penipuan dan kejahatan lain melalui media elektronik yang semuanya menyenangkan si jahat. Semakin tua umur bumi, manusia dan sekelilingnya semakin dikuasai oleh perbuatan-perbuatan jahat. Semakin banyak orangtua yang semakin terlihat masa bodoh terhadap pendidikan moral anak-anaknya, karena mereka sendiri, turun temurun, semakin tidak mengerti hal baik apa yang harus mereka ajarkan kepada anak-anak mereka.

Sex, Sex dan Sex
Semakin banyak orang kumpul kebo, remaja putri hamil, remaja putri melahirkan anak 'kecelakaan' dan menjadi single parent muda. Angka perceraian yang terus meningkat. Bintang-bintang filmnya selalu saja berpakaian yang mengumbar 'pesona' dan nafsu birahi. Belahan buah dada dan (maaf) puting susunya serta (maaf lagi) pangkal pahanya menjadi menu keseharian yang dapat dilihat baik di dalam film-film yang mereka bintangi maupun di berbagai arena festival. Mereka melulu mencari ketenaran duniawi dan 'mengajarkan' kawin cerai.

Penularan
Berkat kebijakan dominasinya dan didukung oleh industri media cetak dan elektroniknya yang sangat maju, dari Amerika kejahatan ini dengan cepat menular ke berbagai negara. Setan tambah senang karena pengikutnya bertambah banyak dalam waktu singkat. Indonesia selalu saja belajar menjadi "murid yang baik dan pintar". Dengan cepat belajar dari 'ketinggalannya'. Artis-artisnya pun banyak yang ikut-ikutan kawin cerai, bak (maaf) ayam atau bebek. Cara berpakaian dan penampilannya pun tak jauh beda. Para orangtua di Indonesia berbangga bila dapat menyajikan tontonan asal Amerika atau apapun yang berasal dari sana, kepada anak-anak mereka, karena Amerika identik dengan simbol 'keberhasilan'. Saking dalam dan luasnya pengaruh Amerika di sini, sampai sampai para pengembang perumahan pun berlomba-lomba memakai apa-apa yang berbau Amerika termasuk nama-nama jalan dan kluster-kluster yang mereka bangun berbau Amerika.

Besar Memakan Kecil
Perusahaan-perusahaan besar Amerika menjadi sumber lain malapetaka dunia. Mereka sangat royal membayar gaji CEOnya dengan jumlah uang yang fantastis besarnya sekalipun tidak ada performanya bahkan perusahaannya bangkrut seperti Lehman Brothers. Di lain pihak, dengan lobi-lobinya, mereka 'merampas' uang dari orang banyak dan lemah dengan cara mendominasi setiap kegiatan ekonomi yang tentu saja dibungkus dengan peraturan-peraturan resmi yang tidak bertentangan dengan undang-undang buatan manusia, sekalipun bertentangan keras dengan kehendak Allah. Tidak ada kasih di dalamnya, yang ada hanyalah hukum rimba; yang kuat 'memakan' yang lemah. Pemerintah Amerika sendiri telah mengeluarkan triliunan dollar untuk mem 'bail out' perusahan-perusahan raksasa Amerika yang terancam bangkrut oleh salahnya sendiri. Rakyat Amerikalah yang disuruh menanggung akibatnya. Hingga setiap bayi yang baru lahir di Amerika sudah menanggung utang sekian ratus ribu dollar. Masih mending kalau utang tersebut adalah utang orangtuanya. Lha ini utang perusahaan-perusahaan raksasa yang biasa 'menghisap darah' orang banyak dengan berbagai instrument finansial dan turunannya. Ingat subprime mortgage akhir 2008, dosa siapakah itu? yang akhirnya menjadi beban orang banyak? bukan saja orang Amerika tetapi juga negara-negara lain yang membelinya.
Lain halnya jika ada individu Amerika yang bangkrut, apakah pemerintah Amerika mau mem-bail out utangnya? Hampir pasti tidak! Mengapa? Karena bila dibantupun tidak akan ada efeknya (atau efeknya tidak akan terasa karena kecilnya) bagi ekonomi Amerika. Jadi yang besar selalu mendapat perlakuan istimewa (priviledge). Hal mana terjadi juga di negara-negara lain. Itulah kenapa Yesus selalu menghibur orang kecil dan lemah. Oleh sebab itu "Berbahagialah mereka yang miskin di hadapan Allah... (u/lanjutannya silakan baca Matius 5: 1-12 dan Lukas 16: 19-25).

Murid yang Baik
Pemerintah Indonesia belajar menjadi "murid" yang baik. Ambil saja masalah BBM. Dengan dalih pengurangan beban subsidi harga BBM akan dinaikkan. Siapa yang paling senang bila harga jual BBM dinaikkan? Tentu saja raksasa-raksasa minyak seperti Exxon Mobil, Chevron, Shell, BP, Total, dll, karena omzet penjualan SPBU mereka pasti akan meningkat. Dan siapa yang paling menderita? Tak lain adalah masyarakat kelas bawah, golongan ekonomi lemah dan miskin. Rakyat Indonesia dipaksa oleh pemerintahnya membeli BBM dengan harga Internasional. Di bawah lobi-lobi si kuat pemerintah berusaha tutup mata terhadap fakta bahwa pendapatan per kapita rakyat Indonesia jauh di bawah Amerika dan sekutunya. Boleh-boleh saja harga BBM naik. Tetapi naikkan dulu donk pendapatan per kapita rakyatnya. Boleh-boleh saja BBM naik. Tetapi kurangi dulu donk kemacetan Jakarta dan benahi aparatnya. Sediakan dulu angkutan umum yang memadai. Kalau tidak, harga yang sekarang Rp4500/liter pun sudah mahal. Lha 1 liter cuma cukup untuk jalan 3-5km. Bandingkan dengan tetangga kita Singapura yang Rp14000/liter (ini bensin setara Pertamax lho) tapi cukup untuk jalan 12km. Ternyata BBM di Jakarta tidak lebih murah dibanding BBM di Singapura. Lha sudah tidak murah malah mau dinaikkan?

"What will it profit a man to gain the whole world, and lose his own soul?"
Note: To those who are American, please do not misunderstand me. I wrote this because I love you all. It's not only America but also many other nations must repent and follow the God's ten commandments and practise Jesus Christ's teaching of love, mercy and charity.

No comments: